Dia (Selamat Hari Guru)
Dia Antara insan pertama Yang hadir dalam mimpiku Memapah aku Membimbing aku Hingga aku kenal abjad, aksara dan alam Menjadi cahaya pada gelapku Menjadi pohon kala hujanku Dia Datangnya bukanlah di jemput Bukan pula di larang Sentiasa setia bersamaku Menjadi pengiring untuk aku kenal ilmu di dada dunia Dia Suatu ketika dulu Pernah aku tengking Pernah aku caci Pernah aku herdik Ingkar segala tunjuk ajarnya Segala ilmu yang di curah Kononya Kebebasan aku terkurung Keseronokan aku terhalang Dengan segala naskah yang diberi Aku rasa terbeban, keliru Namun, Dia sepantas kilat Menari aku kembali Dari terus hanyut di bawa arus hedonisme Sabarnya bukan kepalang Kata dia, aku masih muda berjiwa remaja Darah yang mengalir masih pekat merahnya Masih miskin pengalamannya Angkara itu langkah yang ku atur sumbang tanpa aku sedar Dia Pernah terluka kerana kataku Namun di pantaskan pulihnya ...